Wisata Gua Jepang Pundong
Gua Jepang Pundong
Gua Jepang yang berdiri di sejumlah lokasi memiliki berbagai peran. Seperti yang ada di daerah
Pundong. Konon, gua Jepang ini digunakan untuk menghalau tentara sekutu yang masuk melalui Samudera Hindia. Ada 18 gua yang tersebar di wilayah seluas 12 hektar ini. Setiap gua berbahan dasar beton bertulang dengan pintu yang terbuat dari kayu. Ukurannya sekitar 150 cm x 150 cm. Sedangkan ketebalan dinding betonnya antara 30 - 60 cm. Setiap gua memiliki lubang di bagian atasnya. Jumlahnya bervariasi, antara 1 sampai 4. Selain berfungsi sebagai saluran udara, lubang-lubang itu juga berguna bagi penjajah Jepang untuk mengintai musuh.
Ada juga gua yang diperkirakan digunakan untuk mengintai dan menembak musuh menggunakan senjata berat seperti meriam. Jumlahnya 1 buah dan terletak di pinggir pantai. Sedangkan gua yang diperuntukkan mengawasi gerak-gerik musuh serta melakukan penyerbuan menggunakan senapan ringan letaknya di bukit dan menghadap lembah. Jumlahnya 6 buah.
Sedangkan guna akomodasi dan kepentingan logistik pasukan berjumlah 4 buah dan terletak di sebelah lapangan upacara. Gua-gua lainnya yang dimanfaatkan sebagai bunker pasukan dan penyimpanan amunisi ada 8 buah dan dibangun di pegunungan.
Gua-gua tersebut dibagi menjadi beberapa jenis. Gua yang memiliki 1 dan 4 lubang pengintaian. Serta gua yang memiliki 1 atau 2 buah pintu. Meskipun terpisah, baik gua di pegunungan dan di pesisir memiliki tujuan yang sama yaitu menghalau tentara sekutu. Antara satu gua dan lainnya dihubungkan jalan berparit atau disebut juga "jalan tikus".
Gua Jepang yang berdiri di sejumlah lokasi memiliki berbagai peran. Seperti yang ada di daerah
Pundong. Konon, gua Jepang ini digunakan untuk menghalau tentara sekutu yang masuk melalui Samudera Hindia. Ada 18 gua yang tersebar di wilayah seluas 12 hektar ini. Setiap gua berbahan dasar beton bertulang dengan pintu yang terbuat dari kayu. Ukurannya sekitar 150 cm x 150 cm. Sedangkan ketebalan dinding betonnya antara 30 - 60 cm. Setiap gua memiliki lubang di bagian atasnya. Jumlahnya bervariasi, antara 1 sampai 4. Selain berfungsi sebagai saluran udara, lubang-lubang itu juga berguna bagi penjajah Jepang untuk mengintai musuh.
Ada juga gua yang diperkirakan digunakan untuk mengintai dan menembak musuh menggunakan senjata berat seperti meriam. Jumlahnya 1 buah dan terletak di pinggir pantai. Sedangkan gua yang diperuntukkan mengawasi gerak-gerik musuh serta melakukan penyerbuan menggunakan senapan ringan letaknya di bukit dan menghadap lembah. Jumlahnya 6 buah.
Sedangkan guna akomodasi dan kepentingan logistik pasukan berjumlah 4 buah dan terletak di sebelah lapangan upacara. Gua-gua lainnya yang dimanfaatkan sebagai bunker pasukan dan penyimpanan amunisi ada 8 buah dan dibangun di pegunungan.
Gua-gua tersebut dibagi menjadi beberapa jenis. Gua yang memiliki 1 dan 4 lubang pengintaian. Serta gua yang memiliki 1 atau 2 buah pintu. Meskipun terpisah, baik gua di pegunungan dan di pesisir memiliki tujuan yang sama yaitu menghalau tentara sekutu. Antara satu gua dan lainnya dihubungkan jalan berparit atau disebut juga "jalan tikus".
Comments
Post a Comment